Rutinitas sederhana
hari ini bertepatan dengan tanggal 22 oktober 2017. berdasarkan keputusan presiden nomor 22 tahun 2015 telah ditetapkan bahwa pada tanggal ini adalah hari santri. kepres tersebut menyatakan bahwa ulama dan santri memiliki peran yang cukup besar dalam meraih kemerdekaan Indonesia dari tangan para penjajah.
yap, saya sendiri yang merupakan seorang santriwati tentunya turut memeriahkan peringatan hari santri nasional dengan cara mengunggah beberapa photo kegiatan selama di pesantren bersama teman-teman ke social media, berhubung tanggal 22 oktober ini bertepatan dengan hari minggu. hal lain yang saya lakukan untuk berpartisipasi memeriahkan hari santri adalah dengan melakukan hal produktif. yakni menulis. dan yang terpaparkan pada berikut ini adalah mengenai keseharian santriwati di ponpes saya yang barangkali orang awam penasaran "apasih sebenarnya rutinitas santri itu ?" dan inilah jawaban kecilnya.
sebelum fajar datang pada waktunya, kami telah bangun untuk bersiap. beberapa dari kami memilih mandi dengan memaksakan melawan dinginnya air sebagian besar lainnya lebih memilih untuk langsung berangkat ke masjid, bersiap menyambut adzan shubuh berkumandang. mengikuti shalat berjamaah di masjid menjadi hal yang wajib bagi setiap santriwati. membaca dzikir setelah shalat bersamaan, murajaah hafalan bersama, dan setor hafalan adalah rutinitas dikala fajar.
begitu matahari mulai menyinari, kami segera bersiap untuk KBM. mengantri untuk mandi, beberapa pemalas ditarik kembali kepelukan selimut, menyiapkan materi pembelajaran, mencuci meski dilanggar mencuci di waktu pagi, mengeringkan rambut, sang penghafal berusaha menjaga hafalannya, mencari seragam yang entah dipinjam siapa, menyetrika seragam yang setengah basah karena baru dicuci semalam, yang sudah mandi semenjak fajar belum tiba saat ini sudah jajan gorengan di warung depan asrama, mengobrol santai sedangkan segalanya belum siap. hmm itu gambaran berbagai aktifitas yang biasa dilakukan santriwati sebelum masuk ke kelas, setidaknya itu yang terjadi di ponpes saya. beberapa begitu tak menjanjikan niat sekolah, beberapa terlalu menjanjikan untuk sekolah. hahaha, Tapi yakinlah, bahwa di pesantren lain PASTI tidak jauh berbeda.
ketika panggilan tanda waktu sarapan tinggal beberapa menit lagi, barulah apapun yang sekiranya dibutuhkan untuk masuk kelas disambar kasar dan dimasukkan kedalam tas, berlari turun keruang makan. makan santai padahal belum siap apapun. actually, aku tak pernah begitu, setidaknya itu yang kuperhatikan dari sebagian kecil temanku yang sangat tak teratur.
sekolah seperti biasa, istimewanya kita tak harus berada di dalam kelas, bisa saja kita memilih untuk belajar di luar ruangan hal ini demi mencegah datangnya rasa jenuh. bentuk penyampaian materipun tak harus melulu dengan mendengarkan guru seolah-olah menumpahkan isi buku ke kepala kita, namun cara di ponpesku penyampaian materi bisa melalui video, games, dan hal-hal lainnya yang creative-nya santri bisa membuat sendiri bagaimana bentuk penyampaian materi agar mereka dapat memahami materi tersebut dengan mudah.
kita tak dituntut untuk tahu banyak hal, namun kita dituntut untuk dapat menerapkan apa yang kita sukai kepada suatu penemuan dan menjadikannya bermanfaat untuk orang banyak.
kegiatan KBM begitu hingga ashar. pada waktu setelah shalat seperti dzuhur ada khitobah yang melatih keterampilan santriwati berpidato, pada waktu setelah ashar ada muraja'ah, mengaji serta story tellling.
setelah ashar lah adanya kegiatan club atau ekstrakulikuler yang dipilih dan dilakukan berdasarkan minat dan bakat setiap santriwati. hmm, ini menarik lhoo 😉.
setelah maghribnya, kajian kitab bulughul maram yang dicicil dari hari ke hari, tidak ada tuntutan agar setiap santri harus hafal kitab tersebut. namun setidaknya santriwati memahami dan dapat menerapkan apa yang telah didapat dalam kehidupan sehari-harinya serta mengamalkannya kepada orang-orang lain juga.
saya tak memiliki cukup banyak waktu dan ide untuk menyusun patahan-patahan kata menjadi mudah dan layak dinikmati pembaca, namun setidaknya saya mengusahakan untuk produktif pada minggu ini, karena saya sendiri tidak tahu bagaimana minggu depan.
terimakasih telah membaca tulisan saya ini 💙😊
yap, saya sendiri yang merupakan seorang santriwati tentunya turut memeriahkan peringatan hari santri nasional dengan cara mengunggah beberapa photo kegiatan selama di pesantren bersama teman-teman ke social media, berhubung tanggal 22 oktober ini bertepatan dengan hari minggu. hal lain yang saya lakukan untuk berpartisipasi memeriahkan hari santri adalah dengan melakukan hal produktif. yakni menulis. dan yang terpaparkan pada berikut ini adalah mengenai keseharian santriwati di ponpes saya yang barangkali orang awam penasaran "apasih sebenarnya rutinitas santri itu ?" dan inilah jawaban kecilnya.
sebelum fajar datang pada waktunya, kami telah bangun untuk bersiap. beberapa dari kami memilih mandi dengan memaksakan melawan dinginnya air sebagian besar lainnya lebih memilih untuk langsung berangkat ke masjid, bersiap menyambut adzan shubuh berkumandang. mengikuti shalat berjamaah di masjid menjadi hal yang wajib bagi setiap santriwati. membaca dzikir setelah shalat bersamaan, murajaah hafalan bersama, dan setor hafalan adalah rutinitas dikala fajar.
begitu matahari mulai menyinari, kami segera bersiap untuk KBM. mengantri untuk mandi, beberapa pemalas ditarik kembali kepelukan selimut, menyiapkan materi pembelajaran, mencuci meski dilanggar mencuci di waktu pagi, mengeringkan rambut, sang penghafal berusaha menjaga hafalannya, mencari seragam yang entah dipinjam siapa, menyetrika seragam yang setengah basah karena baru dicuci semalam, yang sudah mandi semenjak fajar belum tiba saat ini sudah jajan gorengan di warung depan asrama, mengobrol santai sedangkan segalanya belum siap. hmm itu gambaran berbagai aktifitas yang biasa dilakukan santriwati sebelum masuk ke kelas, setidaknya itu yang terjadi di ponpes saya. beberapa begitu tak menjanjikan niat sekolah, beberapa terlalu menjanjikan untuk sekolah. hahaha, Tapi yakinlah, bahwa di pesantren lain PASTI tidak jauh berbeda.
ketika panggilan tanda waktu sarapan tinggal beberapa menit lagi, barulah apapun yang sekiranya dibutuhkan untuk masuk kelas disambar kasar dan dimasukkan kedalam tas, berlari turun keruang makan. makan santai padahal belum siap apapun. actually, aku tak pernah begitu, setidaknya itu yang kuperhatikan dari sebagian kecil temanku yang sangat tak teratur.
sekolah seperti biasa, istimewanya kita tak harus berada di dalam kelas, bisa saja kita memilih untuk belajar di luar ruangan hal ini demi mencegah datangnya rasa jenuh. bentuk penyampaian materipun tak harus melulu dengan mendengarkan guru seolah-olah menumpahkan isi buku ke kepala kita, namun cara di ponpesku penyampaian materi bisa melalui video, games, dan hal-hal lainnya yang creative-nya santri bisa membuat sendiri bagaimana bentuk penyampaian materi agar mereka dapat memahami materi tersebut dengan mudah.
kita tak dituntut untuk tahu banyak hal, namun kita dituntut untuk dapat menerapkan apa yang kita sukai kepada suatu penemuan dan menjadikannya bermanfaat untuk orang banyak.
kegiatan KBM begitu hingga ashar. pada waktu setelah shalat seperti dzuhur ada khitobah yang melatih keterampilan santriwati berpidato, pada waktu setelah ashar ada muraja'ah, mengaji serta story tellling.
setelah ashar lah adanya kegiatan club atau ekstrakulikuler yang dipilih dan dilakukan berdasarkan minat dan bakat setiap santriwati. hmm, ini menarik lhoo 😉.
setelah maghribnya, kajian kitab bulughul maram yang dicicil dari hari ke hari, tidak ada tuntutan agar setiap santri harus hafal kitab tersebut. namun setidaknya santriwati memahami dan dapat menerapkan apa yang telah didapat dalam kehidupan sehari-harinya serta mengamalkannya kepada orang-orang lain juga.
saya tak memiliki cukup banyak waktu dan ide untuk menyusun patahan-patahan kata menjadi mudah dan layak dinikmati pembaca, namun setidaknya saya mengusahakan untuk produktif pada minggu ini, karena saya sendiri tidak tahu bagaimana minggu depan.
terimakasih telah membaca tulisan saya ini 💙😊
Komentar