Hari pertama MUSYWIL IPM JABAR ke-18

Kamis, 26 Oktober 2017.
Perjalanan ke Tasikmalaya kami tempuh bersama sejak pukul setengah tujuh pagi hingga kami sampai di lokasi Musyawarah Wilayah berlangsung kurang lebih pukul sebelas menjelang siang. tepat empat jam waktu normal untuk menempuh perjalanan dari Bandung hingga kota Tasikmalaya.

Awalnya, setiap utusan Pimpinan Cabang IPM Kota Bandung ini berkumpul di Sport Jabar Arcamanik terlebih dahulu pukul enam pagi untuk diadakan briefing perjalanan, gambaran acara, pengecekan ulang peserta, pembagian batik untuk menyeragamkan pakaian, berkenalan satu sama lain, hingga hal terakhir yang kami lakukan sembari menunggu kedatangan bis umum jurusan Bandung-Tasikmalaya ialah berfoto bersama terlebih dahulu 😆.

Perjalanan yang kami tempuh tidak cukup terasa jika bukan karena tikungan-tikungan tajam rute pegunungan yang kami tempuh itu menjadikan perut-perut kami mual dan masuk angin, perjalanan yang hidup. saya sendiri merasakan lelah perjalanannya, ketika meminum obat masuk angin saja tidak cukup mengurangi rasa mual maka yang bisa kulakukan hanya memaksakan diri untuk terlelap tidur di sepanjang perjalanan.

Plang gedung UMTAS (Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya) yang menjadi lokasi tujuan kami mulai terlihat, kami diturunkan tepat di depan jalan yang akan mengantar masuk kami melewati gerbang UMTAS itu. Jalan kaki kami tempuh sedikit dari gerbang universitas ke Graha UMTAS. semakin dekat, semakin seringlah kami menemui orang-orang berjas kuning dengan lambang IPM disebelah kiri dadanya mereka sama dengan kami utusan dari berbagai Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang se-Jawa Barat. waktu yang tepat bagi mereka yang ingin memperbanyak relasi.

Salah seorang dari kami yang menempati jabatan di Pimpinan Daerah  dan bertanggung jawab penuh atas kami menghampiri meja administrasi yang tak jauh dari pintu masuk Graha UMTAS. sambil menunggu administrasi kepesertaan kami selesai, kami beristirahat di mushala yang juga tak jauh dari sana. kami belum mendapatkan kamar hingga malam tiba, bahkan herannya tak ada satupun panitia lokal ataupun panitia dari Pimpinan Wilayah yang datang kepada kami walau sekedar untuk mengobrol atau menanyakan situasi kami yang seakan-akan terbengkalai begitu saja tanpa di berikan arahan oleh panitia.

Cukup kecewa ketika hingga sore setelah acara "Pembukaan Konferensi Pimpinan Wilayah" (KONPIWIL) kami belum juga mendapatkan kamar untuk beristirahat, kamipun memutuskan untuk berjalan-jalan ke alun-alun kota Tasik 👍✌ sembari menunggu beberapa anggota Pimpinan Daerah (PD) mengikuti acara KONPIWIL yang memang hanya perlu dihadiri beberapa orang utusan PD saja. hingga malam, setelah shalat isya' kami mendatangi panitia untuk menagih hak kami yang belum juga kami dapatkan. kamar seadanyapun kami dapatkan, kami justru disuguhi kamar panitia untuk sementara dengan alasan bahwa panitia tersebut tidak mengetahui dimana seharusnya kami mendapatkan kamar.
Setidaknya, kami dapatkan tempat istirahat yang layak terlebih dahulu. soal dimana esok kami akan tidur, itu urusan Allah (swt) apakah akan memberikan rezeki-Nya kepada kita 😊

...

saya cukupkan cerita sampai disini dahulu, do'akan saya untuk dapat meneruskan ceritanya hingga akhir pada postingan-postingan berikutnya 👌
Nuun, Walqalami wamaa yasthuruun.
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MARKET DAY 'AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

Road to save citarum (middle position)

Perenungan Cinta dari Perjalanan Rasa karya Fahd Pahdepie