Muslimah berpolitik chap.I

Perpolitikan disetiap negara sebagian besar didominasi oleh laki-laki, sedikit sekali perempuan yang berkontribusi aktif didalamnya.
Majalah serial Suara Muhammadiyah edisi ke-2 (tahun ke-103 16-31 Januari 2018) mengungkapkan artikel berisi 4 tokoh perempuan Muslim yang melibatkan dirinya secara aktif dalam perpolitikan negaranya. berikut penjelasannya, (mengutip artikel dalam majalan Suara Muhammadiya tersebut)

Ilhan Omar, perempuan kelahiran Somalia dan telah menjadi imigran ke Amerika, pada tahun 2014 lalu beliau telah menjadi korban kericuhan saat rapat anggota partai DFL(Demokrat untuk Petani dan Buruh) hingga sempat membuatnya gegar otak ringan. meski setelahnya ia sadar sepenuhnya bahwa kesetaraan politik di negara Amerika bagi perempuan Muslim, imigran, dan berkulit hitam pasti menempuh jalan yang sulit, namun hebatnya Omar justru menyatakan bahwa semakin tertarik dengan perpolitikan. 

"bagi saya, jika saya masih bisa berbicara dengan mereka yang memiliki sejarah panjang penindasan dan mereka agar masih terus memberikan suara untuk mampu membuat perubahan, saya akan menjadi sangat munafik jika apa yang menimpa saya membuat saya tak lagi tertarik(terhadap politik)."ujar Omar.

Beralih ke Rusia ada Aina Gamzatova yang belakangan ini menyatakan bahwa dirinya akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu Rusia, Maret 2018 mendatang. Gamzatova memilih jalur independen untuk pencalonannya yang membuatnya harus bekerja sangat keras untuk menjadi orag nomor 1. langkah Gamzatova banyak dikatakan sia-sia oleh orang-orang karena hampir bahkan tidak ada kesempatan untuknya. namun, langkahnya ini justru menjadi awal yang bagus untuk membuka perspektif baru kepada masyarakat bahwa kalangan perempuan terutama Muslim juga dapat berkontestasi dalam dunia politik.

masih ada sisa dua muslimah lain yang akan saya ceritakan dari hasil literasi saya yang akan dibahas di chapter/postingan selanjutnya.